QUR’AN SEBAGAI OBAT
Dr. Mohammad Ali Toha Assegaf
Pengkaji Kedokteran Nabawiy
Benarkah Qur’an bisa menjadi obat ?, memang kenyataan menunjukkan banyaknya orang yang belum mantap menerima hal ini. Kebanyakan dari kalangan ini adalah orang-orang yang ingin bukti yang bisa dirasakan inderanya atas pernyataan-pernyataan yang terkesan abstrak. Kenapa saya katakanabstrak ?karena memang sudah sangat lama masyarakat kita hanya mengenal obat untuk menyembuhkan penyakit adalah yang diminum dengan dosis-dosis tertentu, sementara doa dan ayat-ayat Qur’an hanyalah menyangkut masalah spiritualitas saja sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai obat. Inilah tantangan dalam menjelaskannya.
Jika aku sakit, Dia yang menyembuhkan
Jika Allah SWT menyembuhkan lalu Allah yang membuat jalan-jalan menuju kesembuhan maka jalan itu tentu banyak, perhatikan firman Allah SWT dalam Alqur’anul kariim: “wahai sekalian manusia, telah datang (Qur’an) kepadamu (sebagai) pelajaran dari Tuhanmu dan penawar (penyembuh) bagi penyakit yang ada didada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Qur’an Surah Yunus, 10:57)
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa disamping ada banyak petunjuk tentang bagaimana berislam dan beriman maka Alqur’an ini juga adalah obat bagi penyakit yang ada didada, artinya penyekit jiwa dan penyakit hati. ibnu Mardawih meriwayatkan hadits dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwa ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW dan mengeluh sakit dadanya kemudian Rasulullah SAW bersabda:”Hendaklah engkau membaca Alqur’an”. al-Baihaqi mengutip hadits yang sama dari Wailah bin Al-Asqa’. Prof. Dr. Quraisy Shihab mengutip pandangan bahwa sebagian ulama’ beranggapan bahwa disamping sebagai obat penyakit hati (dengki, sombong, tamak dll.) Alqur’an juga obat untuk penyakit psikosomatik.
Dalam ayat lainnya Allah SWT berfirman: “Dan Kami turunkan Al Qur’an yang (didalamnya bisa) menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan tidaklah orang-orang yang zalim mendapat sesuatupun darinya kecuali kerugian” (Qur’an Surah Al-Isra’, 17:82)
Menarik sekali jika kita mengutip tafsir ayat ini dari penjelasan Prof. Dr. Quraisy Shihab, bahwa ketika Alqur’an turun maka bisa menjadi obat bagi keraguan-keraguan yang hinggap dihati orang mukmin atas kebenaran ajaran Rasulullah SAW. Disamping itu turunnya Alqur’an ini membawarahmat kepada semesta alam termasuk kepada orang kafir sekalipun, namun Allah memberikan rahmat yang jauh lebih besar kepada orang mukmin dengan turunnya Alqur’an ini. Lalu jika kita dalami lagi juga dinyatakan bahwa rahmat itu tercurah secara tidak terhingga sehingga mampu menghapus semua persoalan yang mendatangkan keraguan, kesedihan, kegelisahan, termasuk keterbatasanoleh karena gangguan di badan maupun jiwa, maka Alqur’an memang adalah obat bagi semua penyakit, fisik, jiwa, sosial dan spiritual. Tanpa mengesampingkan upaya lain, Alqur’an adalah obat bagi segala penyakit.
Pengobatan Dengan Suara
Jika kita perhatikan secara mendalam,didalam Alqur’an hanya terdapat sedikit petunjuk-petunjuk tentang khasiat sesuatu bagi pengobatan, lalu bagaimana dan sejauh mana kita memahami Alqur’an sebagai obat ?marilah kita gunakan logika masa kini.
Ada 2 aspek dari kandungan Alqur’an yang berperan sebagai obat,
Lalu suara yang dihasilkan ketika membaca Alqur’an, memberikan efek getaran yang menyembuhkan adalah karena iramanya, dengungan bacaannya, keindahan susunan kata-kata yang serasi dan memiliki tata bahasa yang baik. Sejarah membuktikan bahwa sejak awal turunnya, ayat-ayat Alqur’an telah mempesona para sastrawan arab pada masa itu sehingga kebiasaan mengadakan lomba membuat dan membaca syair yang dilaksanakan setiap tahun di Makkah pada masa itu, tidak dilanjutkan lagi karena keindahan karya sastra arab yang sangat terkenal dikala itu menjadi tidak ada artinya, bahkan tidak menarik lagi, tenggelam dalam keindahan sastra Alqur’an, Subhanallah. Karena rasa iri maka kaum kafir quraisy memfitnahnya dan mengatakan bahwa ayat-ayat Alqur’an yang dibawakan Rasulullah Muhammad SAW adalah mantera-mantera sihir. Alqur’an sebagai kalamullah memiliki nilai sastra yang tinggi, sehingga langsung ataupun tidak langsung telah mempesona bukan saja ummat Muhammad SAW bahkan musuh-musuh Islam. Sampai hari ini para ilmuwan disegala penjuru dunia belajar bahasa arab dan mendalami Alqur’an secara sungguh-sungguh, dan tidak sedikit dari mereka yang tadinya beragama non muslim setelah mempelajari Alqur’an. Nilai sastra yang tinggi dan kandungannya yang luar biasa hebat membuat mereka menyadari bahwa itu bukan buatan manusia, Alqur’an diakui oleh mereka benar-benar wahyu ilahi.
Ini bisa diartikan bahwa ayat-ayat didalamnya mengandung obat, jika ditilik dari sudut terapi suara.
Keindahan sastra dan bahasa Alqur’an belum apa-apa dibanding kandungan isinya yang merupakan tuntunan hidup kaum muslimin. Letak keistimewaannya adalah,
Sifat-sifat dari kandungan Alqur’an ini dapat diringkas menjadi beberapa sifat,
Dalam satu kalimat kita rangkum “Alqur’an adalah kitab yang mengungkapkan pernyataan secara lugas, isinya beradab, merupakan kalam ilahi, susunannya masuk akal, pengungkapannya runut, pemecahan masalahnya terpadu, pokok-pokok pikirannya modern, isinya lengkap, pernyataannya konsisten”.
Hal ini membuat setiap orang yang membaca dan mau merenungkannya akan percaya bahwa ini bukan kitab buatan manusia, melainkan kitab suci yang merupakan wahyu ilahi. Oleh sebab itulah banyak orang beragama lain setelah mempelajari Alqur’an merasa takjub dan mengakui keagungan dan kebenarannya sebagai firman Tuhan dan bukan sekedar buku buatan manusia, lalu mereka masuk Islam.
Karena keunggulannya tersebut diatas maka Alqur’an menyentuh fitrah manusia, lebih-lebih kalangan terpelajar, jika mereka membaca dan mau merenungkan isi Alqur’an, bisa merasakan kehadiran Tuhan dihatinya. Banyak akademisi dari kalangan non muslim yang mengakui hal ini.
Dengan demikian maka maha Benar Allah yang menyatakan dalam ayat tersebut diatas bahwa orang-orang yang zalim, yang bersikap sombong dan tidak mau mengakui kebenaran Alqur’an akan merugi, karena mereka tidak bisa merasakan getaran dan manfaat yang dirasakan oleh orang-orang yang beriman, membaca Alqur’an akan menentramkan, karena kata-katanya yang menyentuh magic spot,yaitu area di langit-langit bagian depan yang bila tersentuh akan memberikan perasaan tenang. Magic spot ditemukan oleh Norma F. Capra, University of Maryland, USA.
Prof. Hooven seorang psikoloog dari Belanda, menyampaikan hasil penelitiannya bahwa siapa yang mengucapkan kata “ALLAH” yang didalam lafaz ini menyentuh area magic spot, dia akan merasakan ketenangan, sehingga bisa menghilangkan kekesalan/dejection dan ketegangan/tension.
Sebagai seorang mukmin kita iman sepenuhnya terhadap kesucian Alqur’an sebagai kumpulan kalamullah, andaikan Alqur’an tidak memberi manfaat apapun maka tetap kita menghormati isinya.Pertanyaan selanjutnya apakah semua penyakit bisa disembuhkan dengan Al-Qur’an . Bagaimana mekanismenya ?
Prinsip umumnya,
Kesimpulan
Jika dibaca dan dipahami isinya, Alqur’an akan membooster efek terapi suara sehingga meningkatkan manfaat penyembuhan terhadap penyakit fisik, jiwa, sosial, maupun spiritual.
Beberapa hadits Nabi SAW menjelaskan manfaat ayat-ayat maupun surat tertentu bagi penyembuhan penyakit.
Dengan demikian maka penyembuhan dengan Alqur’an adalah berlaku untuk pengobatan semua penyakit.
Mari kita rutinkan membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi dari Alqur’anul kariim, insya Allah kita akan sehat.wallahu a’alamu bish showaab, wassalamu’alaikum wr.wb.